Lapas
Pemuda Madiun Gelar Pembinaan Rohani Kristen dan Katolik Bersama Yayasan Pondok
Kasih Surabaya dan Kemenag Kota Madiun
Madiun, – LINTASINFORMASI.com
Lembaga
Pemasyarakatan (Lapas) Pemuda Kelas IIA Madiun menyelenggarakan kegiatan
Pembinaan Rohani Agama Kristen dan Katolik yang bekerja sama dengan Yayasan
Pondok Kasih Surabaya dan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Madiun. 
Kegiatan
ini diikuti oleh seluruh warga binaan beragama Kristen dan Katolik di Lapas
Pemuda Madiun, Senin (3/11).
Kegiatan
pembinaan ini dilaksanakan di Gereja Oikumene Lapas Pemuda Madiun, dengan
tujuan memperkuat iman, memperdalam nilai-nilai spiritual, serta membentuk
kepribadian warga binaan agar lebih baik dan siap kembali ke masyarakat.
Selama
kegiatan berlangsung, para peserta tampak antusias mengikuti rangkaian acara,
mulai dari doa bersama, ibadah, hingga sesi renungan rohani yang dipimpin oleh
pembimbing dari Yayasan Pondok Kasih Surabaya serta perwakilan Kemenag Kota
Madiun.
Kegiatan
ini turut didampingi oleh Kasubsi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan
(Bimkemaswat), Afifudin Muhammad Yunus, bersama petugas pembinaan Lapas Pemuda
Madiun.
Dalam
kesempatan tersebut, Afifudin Muhammad Yunus menyampaikan bahwa pembinaan
rohani menjadi bagian penting dari proses pembinaan di lembaga pemasyarakatan.
“Melalui
pembinaan rohani ini, kami berharap para warga binaan dapat memperkuat
keimanan, memperbaiki diri, dan menumbuhkan semangat untuk menjadi pribadi yang
lebih baik setelah selesai menjalani masa pidana,” ujar Yunus.
Sementara
itu, Romo Didik dari Yayasan Pondok Kasih Surabaya menyampaikan apresiasi atas
komitmen Lapas Pemuda Madiun yang terus membuka ruang bagi pembinaan keagamaan
lintas denominasi.
“Kami
melihat semangat luar biasa dari para warga binaan untuk bertumbuh dalam iman
dan memperbaiki diri. Kegiatan seperti ini bukan hanya menumbuhkan pengharapan
baru, tetapi juga menjadi wujud nyata kasih Tuhan yang memulihkan. Kami dari
Yayasan Pondok Kasih siap terus bersinergi mendampingi proses pembinaan ini,”
tutur Romo Didik.
Dalam
Kesempatan terpisah, Kalapas Pemuda Madiun, Wahyu Susetyo, menegaskan komitmen
Lapas Pemuda dalam memberikan pembinaan menyeluruh bagi seluruh warga binaan
tanpa membedakan latar belakang agama.
“Kami
terus berupaya menghadirkan kegiatan pembinaan yang menyentuh seluruh aspek
kehidupan warga binaan — tidak hanya pembinaan kemandirian, tetapi juga
pembinaan kepribadian, termasuk di dalamnya pembinaan keagamaan. Dengan
dukungan dari berbagai pihak seperti Yayasan Pondok Kasih dan Kemenag Kota
Madiun, kami berharap semangat perubahan dan nilai-nilai spiritual semakin
tertanam kuat di diri mereka,” tutur Wahyu.
Kegiatan
pembinaan rohani ini menjadi wujud nyata sinergi antara Lapas Pemuda Madiun,
lembaga keagamaan, dan instansi pemerintah dalam mendukung program pembinaan
kepribadian bagi warga binaan, guna mewujudkan tujuan pemasyarakatan yang
sesungguhnya. (YAHYA)
