Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Program MBG Dorong Penguatan Gizi dan Kemandirian Masyarakat

| November 18, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-12-16T03:06:41Z

 

Sosialisasi Program MBG di Toba, Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat

Kabupaten Toba, Sumatera Utara – TOBA

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) semakin menjadi perhatian publik sebagai salah satu upaya nyata pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui penyediaan pangan sehat dan merata.

Program ini tidak hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan gizi, tetapi juga mendorong tumbuhnya kesadaran kolektif tentang pentingnya pola makan seimbang, terutama bagi kelompok usia rentan dan keluarga dengan keterbatasan akses pangan.

Pernyataan itu disampaikan langsung Anggota DPR RI saat sosialisasikan program MBG bersama mitra kerja Badan Gizi Nasional (BGN) di Kabupaten Toba, Sabtu (15/11).

Sosialisasi program MBG dilakukan pemerintah dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya menjaga pola hidup sehat sejak dini.

Anggota Komisi IX DPR RI, Rama Aditya Nugraha, pelaksanaan program MBG adalah wujud komitmen negara dalam memastikan setiap warga memperoleh hak dasar untuk hidup sehat. Ia menegaskan bahwa MBG dirancang sebagai gerakan bersama, bukan sekadar kegiatan pembagian makanan.

“Program ini mengajak semua pihak untuk melihat pentingnya pemenuhan gizi sebagai landasan masa depan. Kita ingin masyarakat bukan hanya menerima manfaatnya, tetapi juga terlibat dalam membangun pola hidup sehat,” ujarnya.

Senada dengan itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Lestari Widyaningsih, menyampaikan bahwa MBG memiliki dampak strategis terhadap peningkatan kualitas kesehatan keluarga.

Ia menekankan pentingnya memastikan menu yang disajikan memenuhi standar gizi dan aman dikonsumsi.

“Keberhasilan MBG tidak hanya terletak pada distribusinya, tetapi pada bagaimana masyarakat memahami nilai dari makanan sehat. Kami terus mendorong edukasi agar keluarga mampu menerapkan pola makan bergizi dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Lestari.

 

Sementara itu, tokoh masyarakat sekaligus pemerhati gizi, Halim Purwanto, menilai bahwa program ini dapat memperkuat kemandirian ekonomi lokal bila diintegrasikan dengan pemberdayaan pelaku usaha pangan daerah. Ia berharap MBG dapat membuka ruang bagi petani, UMKM kuliner, dan produsen pangan untuk turut berkontribusi.

“Ketika bahan pangan berasal dari masyarakat sendiri, program ini tidak hanya menyehatkan, tetapi juga menghidupkan ekonomi. Ini adalah peluang besar untuk memperkuat rantai pasok lokal,” jelasnya.

Para narasumber sepakat bahwa MBG bukan sekadar program intervensi gizi, tetapi gerakan kolektif untuk membangun generasi yang lebih sehat, cerdas, dan produktif. Sinergi antara pemerintah, tenaga kesehatan, pelaku usaha, dan masyarakat dinilai menjadi kunci keberhasilan MBG agar dapat memberikan manfaat berkelanjutan di berbagai daerah. (RED)

×
Berita Terbaru Update