Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Program Makan Bergizi Gratis Pastikan Dapat Tersalurkan Hingga ke Pelosok Desa

| November 03, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-12-09T02:23:18Z


 Sosialisasikan Program MBG di SUMUT, Perkuat Ketahanan Gizi

Padang Lawas Utara, Sumatera Utara (3/11) – LINTASINFORMASI.com

Badan Gizi Nasional (BGN) bersama Anggota DPR RI Komisi IX, Sihar P.H. Sitorus, menggelar Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), pada Jumat, (31/10).

Kegiatan sosialisasi program MBG ini berlangsung di Hall Candi Portibi, Hotel Sapadia Gunung Tua yang merupakan bagian dari upaya pemerintah memperkuat ketahanan gizi dan pangan masyarakat berbasis potensi lokal.

Sosialisasi dengan mengangkat tema bersama mewujudkan generasi sehat Indonesia ini menghadirkan tiga narasumber utama yakni Anggota Komisi IX DPR RI, Sihar P.H. Sitorus, Kasubbag Tata Usaha KPPG Medan–Wilker Sumatera Utara dan Aceh mewakili BGN Pusat, Erdianta Sitepu, serta Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Lawas Utara, Emmi Sari Pohan.

Dalam sambutannya, Anggota Komisi IX DPR RI, Sihar P.H. Sitorus menegaskan bahwa program makan bergizi bukan sekadar kegiatan bantuan pangan, melainkan investasi strategis bagi masa depan sumber daya manusia Paluta.

“Program MBG harus menjangkau masyarakat hingga ke desa, lembaga pendidikan berbasis masyarakat, dan sekolah keagamaan, bukan hanya sekolah formal. Pembangunan tidak boleh hanya fokus pada infrastruktur, tetapi juga pada gizi anak dan kesehatan keluarga,” tutur Sihar Sitorus.

Sihar juga mengimbau pemerintah daerah, puskesmas, dan kader posyandu untuk menindaklanjuti sosialisasi ini dengan aksi nyata agar manfaat program dirasakan langsung oleh masyarakat.

Sementara itu, Erdianta Sitepu menjelaskan bahwa pelaksanaan MBG memiliki dasar hukum kuat mulai dari UU Pangan, UU Kesehatan hingga PP Keamanan Pangan. Ia menekankan pentingnya penerapan standar keamanan di setiap Satuan Penyedia Pangan Gizi (SPPG) agar penyediaan makanan tidak hanya bergizi tetapi juga aman.

“Setiap daerah harus memastikan rantai penyediaan pangan tercatat dan terpantau dengan baik untuk mencegah kasus keracunan dan menjaga kepercayaan publik,” ungkapnya.

Dari sisi teknis, Emmi Sari Pohan memaparkan bahwa pelaksanaan MBG di Paluta akan difokuskan pada tiga hal utama: edukasi gizi keluarga dengan pendekatan Isi Piringku, penguatan peran puskesmas dan sekolah sebagai pusat edukasi gizi, serta kemitraan dengan pelaku UMKM pangan lokal agar program turut menggerakkan ekonomi daerah.

“Kami telah menyiapkan mekanisme pengawasan dan sistem pelaporan digital untuk memastikan kualitas pangan yang disajikan sesuai standar,” katanya.

Kegiatan ditutup dengan ajakan kolaborasi lintas sektor antara BGN, DPR RI, pemerintah daerah, sekolah, UMKM, dan kelompok tani untuk mewujudkan kemandirian pangan dan gizi masyarakat. Melalui model kolaboratif ini, Program MBG diharapkan tidak berhenti pada sosialisasi, tetapi berlanjut pada penerapan nyata di sekolah, puskesmas, dan masyarakat.

Program Makan Bergizi Gratis merupakan langkah nyata pemerintah dalam menyediakan makanan bergizi, aman, dan sesuai budaya lokal bagi anak sekolah, peserta didik keagamaan, serta kelompok rentan. Inisiatif ini menjadi tonggak penting dalam menurunkan angka stunting, memperkuat ketahanan pangan daerah, dan membuka lapangan kerja baru melalui rantai pasok pangan lokal. (RED).

 

×
Berita Terbaru Update