Surabaya, – LINTASINFORMASI.com
Dalam upaya mempercepat
modernisasi kawasan industri di Jawa Timur, PLN Icon Plus bersama dengan PLN
Grup Jatim menghadirkan layanan Integrated Business Solution (IBS), sebuah
paket solusi komprehensif yang menggabungkan pasokan listrik andal,
digitalisasi layanan, serta opsi energi terbarukan untuk mendukung efisiensi
dan ekspansi bisnis sektor industri.
Langkah ini diharapkan dapat
menjawab tantangan pertumbuhan kawasan industri yang membutuhkan infrastruktur
energi dan digital yang lebih canggih serta berkelanjutan.
Forum menghadirkan sejumlah
pemangku kepentingan kunci, termasuk Naresh Anchalia, Wakil Ketua Himpunan
Kawasan Industri Indonesia (HKI) sekaligus Direktur Operasional PT Berkah
Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS), serta perwakilan dari PT Jatim Taman Steel,
Kamis (14 Agustus 2025).
Dalam kesempatan tersebut,
jajaran manajemen PLN Group Jatim memaparkan komponen utama IBS, meliputi
peningkatan kapasitas listrik sesuai kebutuhan industri, penerapan sistem
manajemen energi (Energy Management System/EMS), layanan telekomunikasi
berbasis fiber optik dan internet korporat, serta dukungan tambahan seperti
asuransi dan layanan teknis berkelanjutan.
Diskusi juga menyinggung
peluang pemanfaatan energi terbarukan di kawasan industri. PLN Group
menyampaikan kesiapannya dalam hal mendukung pengoperasian PLTS Atap XINYI
Glass Indonesia sebesar 11,40 MWp dan rencana pembangunan PLTS Terapung di
kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) yang dikelola BKMS.
Kedua proyek ini sangat memungkinkan diintegrasikan ke dalam paket IBS untuk
mendukung target transisi energi sekaligus mengurangi emisi karbon di sektor
industri.
Rory Aditya, General Manager
PLN Icon Plus SBU Regional Jawa Bagian Timur, menegaskan bahwa inisiatif ini
merupakan bagian dari komitmen PLN dalam mendorong terciptanya Eco Industrial
Park yang mengedepankan digitalisasi, efisiensi energi, dan keberlanjutan.
"Kami tidak hanya menyediakan pasokan listrik, tetapi juga solusi
end-to-end yang mencakup digitalisasi dan energi bersih untuk mendukung
pertumbuhan industri yang lebih kompetitif dan ramah lingkungan,"
ujarnya,.
Kehadiran IBS dinilai sangat
relevan mengingat pertumbuhan kawasan industri di Indonesia yang terus
meningkat. Data terbaru menunjukkan, jumlah kawasan industri di Tanah Air telah
berkembang dari 86 menjadi 137, menandakan kebutuhan yang semakin besar
terhadap infrastruktur energi dan digital yang andal. Ahmad Mustaqir, General
Manager PLN UID Jatim, menambahkan bahwa kolaborasi antar-unit PLN Grup Jatim,
termasuk PLN Icon Plus, PLN Electricity Services, PLN EMI, dan PLN Insurance,
menjadi kunci dalam menghadirkan solusi yang terintegrasi bagi pelaku industri.
Selain itu, Joice Lanny
Wantania, Direktur Niaga dan Pemasaran PLN Icon Plus, menyoroti pentingnya
digitalisasi dalam mendukung operasional industri yang lebih efisien.
"Layanan fiber optik dan internet korporat yang kami tawarkan dirancang
untuk memastikan konektivitas yang stabil dan cepat, sehingga proses bisnis
dapat berjalan lebih optimal," jelasnya.
Dukungan dari berbagai
pihak, termasuk HKI, turut memperkuat implementasi IBS di kawasan industri Jawa
Timur. Naresh Anchalia menyambut positif langkah ini, menyebut bahwa integrasi
antara pasokan energi, teknologi digital, dan energi terbarukan akan menjadi
fondasi penting bagi daya saing industri nasional di masa depan.
Dengan peluncuran IBS, PLN
Icon Plus dan PLN Grup Jatim berharap dapat menjadi mitra strategis bagi
pengembangan kawasan industri di Jawa Timur, sekaligus mendorong percepatan
transisi energi hijau dan transformasi digital di sektor industri Indonesia.
(YAHYA)