Sosialisasikan Program MBG di Bekasi Dorong Kolaborasi Lintas Sektor
Bekasi, Jawa Barat (20/11)
– LINTASINFORMASI.com
Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
kembali disosialisasikan ke masyarakat untuk memberikan pemahaman mengenai
pentingnya menjaga pola makan hidup sehat sejak dini.
MBG merupakan langkah nyata pemerintah
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memberikan penguatan gizi.
Sosialisasi program MBG ini bertempat di Graha Sativa, Komplek BULOG 1,
Pondok Melati, Bekasi, pada Senin, (17/11).
Kegiatan ini menghadirkan tiga
narasumber utama, yaitu Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani, Anggota Komisi XI
DPR RI,
Muhammad Kholid, serta Tenaga Ahli Direktorat Promosi dan Edukasi Gizi Badan
Gizi Nasional (BGN), Teguh Supangardi.
Dalam paparannya, Anggota Komisi IX
DPR RI, Netty
Prasetiyani, menegaskan bahwa Program MBG merupakan investasi besar bangsa
dalam membangun generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045.
Ia menekankan bahwa makanan bergizi
bagi anak-anak bukan hanya bentuk intervensi sosial, tetapi langkah strategis
dalam memperkuat kualitas sumber daya manusia sejak dini.
“Anak yang bergizi baik akan tumbuh
sehat, mampu berpikir kritis, dan siap berkontribusi bagi masa depan bangsa,”
ujarnya.
Netty juga menguraikan tiga peran
penting DPR RI dalam mengawal keberhasilan program ini, yaitu melalui fungsi
legislasi untuk memastikan keberlanjutan program dengan payung hukum yang kuat,
fungsi anggaran yang menjamin transparansi dan ketepatan sasaran, serta fungsi
pengawasan untuk memastikan kualitas dan keamanan makanan yang diberikan.
Ia menambahkan bahwa keberhasilan MBG
sangat bergantung pada kolaborasi pemerintah pusat, daerah, masyarakat, guru,
orang tua, petani, hingga UMKM.
“Program MBG harus menjadi gerakan
nasional bersama. Dengan sinergi dan pengawasan kuat, kita dapat melahirkan
generasi emas yang sehat dan berakhlak mulia,” tegasnya.
Sementara itu, H. Muhammad Kholid,
menyampaikan bahwa Program MBG hadir sebagai solusi strategis untuk memperbaiki
kualitas gizi anak Indonesia dan menurunkan angka stunting.
Ia menjelaskan bahwa program ini
menyasar anak usia PAUD hingga SMP serta kelompok rentan, melalui penyediaan
menu seimbang sesuai standar gizi Kementerian Kesehatan.
“Program Makan Bergizi Gratis adalah
bentuk nyata investasi masa depan bangsa. Dengan kolaborasi lintas sektor dan
pengawasan ketat, Indonesia dapat mewujudkan generasi bebas stunting dan
berprestasi,” ujar Kholid.
Dari Badan Gizi Nasional, Teguh
Supangardi, S.E memaparkan perkembangan implementasi MBG di wilayah Bekasi. Ia
menekankan bahwa program ini bukan hanya memberikan makanan bergizi, tetapi
juga menggerakkan ekonomi daerah melalui pelibatan petani, nelayan, dan UMKM
lokal sebagai bagian dari rantai pasok.
“Dengan melibatkan pelaku lokal di
Bekasi, program ini memperkuat ketahanan pangan daerah dan membuka banyak
peluang usaha baru,” katanya.
Teguh menambahkan bahwa seluruh dapur
MBG wajib memenuhi empat standar nasional: kecukupan kalori, komposisi gizi,
higienitas, dan keamanan pangan. Ia juga mengajak masyarakat untuk aktif
mengawasi melalui kanal pelaporan resmi BGN sebagai bentuk partisipasi publik.
“Dengan sinergi pemerintah daerah,
pelaku usaha, dan masyarakat, kita pastikan MBG berjalan efektif dan menjadi
fondasi kuat bagi generasi Indonesia yang sehat dan berdaya saing,” tutupnya.
Kegiatan sosialisasi di Bekasi ini
diharapkan semakin memperkuat pemahaman publik mengenai pentingnya program MBG
serta mendorong komitmen bersama untuk menyukseskannya secara berkelanjutan.
(RED)
